Informasi Haji Umrah dari Sumber Terpercaya


Bicara di BRIN, Dirjen Kembali Bahas Penguatan Ekosistem Haji dan Umrah


Jakarta (PHU)—Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menjadi pembicara terkait Transformasi Peran Haji dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Jakarta. Dalam materinya Hilman mendorong peningkatan ekosistem Ekonomi haji dan umrah.

“Kami sedang mendorong penguatan ekosistem haji, karena selama ini kita belum mempunyai ekosistem yang bisa menopang ekonomi haji ini,” ungkap Hilman. Selasa (12/9/2023).

Kegiatan yang diadakan Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa dan Konektivitas BRIN ini dihadiri oleh Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN Agus Eko Nugroho, Kepala Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa dan Konektivitas BRIN M. Alie Humaedi serta para Peneliti BRIN.

Menurut Hilman, sebenernya potensi ekonomi haji dan umrah ini mempunyai dampak yang signifikan yang dapt dirasakan oleh masyarakat Indonesia, namun belum bisa ditembusnya para pelaku eksportir dari Indonesia ke Saudi Food and Drugs Authority (SFDA) Arab Saudi.

“Ini terjadi karena produk kita blm bisa menembus Saudi Food and Drugs Authority (SFDA) semacam BPOM nya sana (Arab Saudi),” kata Hilman.Ia juga mengakui, saat ini Indonesia belum adanya keberlanjutan (sustainability) untuk memperbesar pangsa pasar produk-produknya disektor industri dan masih bergantung pada petani dan nelayan.

“Belum ada sustainability produk dan belum di scale up untuk industri dan masih bergantung pada petani dan nelayan yang belum diangkat levelnya sehingga masih berat diinfrastrukturnya,” jelasnya.

Selain itu, kata Hilman, Arab Saudi menginginkan tidak mau ada birokrasi Kementerian dalam eskpor impor produk ke negaranya. Arab Saudi menginginkan satu orang atau satu perusahaan yang menangani ekspor impor tersebut.

“Saudi inginnya tidak mau ada birokarasi yang berhubungan sama kementerin. Saudi ingin tunjuk satu orang pengusaha dari Indonesia. Jadi orang kepercayaan tersebut yang mengurusi semuanya,” terangnya.

Terkait Dam, tahun ini merupakan pilot project pengiriman daging hasil Dam para petugas haji dalam bentuk pounch dan kalengan. Tahun ini pula pendistribusian Dam bekerjasama dengan Baznas dalam proses pendistribusiannya.

“Untuk 2023 kami ujicoba dengan Dam petugas dan kini dagingnya sudah didistribusikan di Indonesia dan daging Dam itu bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Indonesia,” kata Hilman.

Ia berharap tahun depan, pendistribusian daging Dam sudah melibatkan jemaah haji dengan kuota 221ribu jemaah, sehingga dahing Dam tersebut bisa kembali ke Indonesia. Namun Hilman mengakui membangun kesadaran (awareness) pengelolaan Dam jemaah haji tidak mudah karena akan melibatkan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) serta ormas Islam lainnya.

“Mudah-mudahan untuk musim haji tahun depan, 221ribu daging Dam tersebut bisa kembali ke Indonesia dalam bentuk pounch dan kaleng untk masyarakat Indonesia,” harapnya. 

Penulis Husni Anggoro
Editor Husni Anggoro
sumber www.haji.kemenag.go.id

Oleh Oleh Haji & Umrah

Pengunjung Blog