Informasi Haji Umrah dari Sumber Terpercaya


Penetapan BPIH Diharapkan Sebelum Ramadhan



Jakarta (Pinmas)—Sebelum bulan suci Ramadhan diharapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1433 H/ 2012 sudah ditetapkan Komisi VIII DPR, sehingga calon jamaah haji dapat segera melunasinya. Demikian dikemukakan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali di Jakarta, Rabu (20/6) malam.

“Sebentar lagi memasuki Ramadhan, masyarakat (calon jamaah haji) tentu konsentrasi untuk pembiayaan Ramadhan dan lebaran, disisi lain mereka harus melunasi haji, kalau memang BPIH bisa diputuskan jauh-jauh hari akan bisa meringankan keuangan mereka,” kata Menag kepada pers usai membuka rapat kerja nasional (Rakernas) Kementerian Agama tahun 2012.

Menag mengatakan, jamaah haji Indonesia mulai berangkat ke Tanah Suci pada 23 September, namun BPIH sampai hari ini belum diputuskan DPR, walaupun demikian persiapan pelayanan jamaah sudah dilakukan dengan baik. “Sejauh ini masalah yang masih dibahas sehingga belum bisa ditetapkan adalah biaya pemondokan,” ujarnya.

Menag juga mengatakan bahwa pihaknya tak mengambil keuntungan dari dana haji yang disimpan melalui rekening atas nama Menteri Agama. Jajaran Kemenag tak sepeser pun mengambil untung dari dana haji yang tersimpan di sejumlah bank penerima setoran (BPS) haji.

Untuk mengamankan dana haji, pihaknya sudah menarik dana yang tersimpan di sejumlah bank. Dana setoran haji itu kemudian disimpan ke sukuk. Alasannya, jika bank mengalami bankrut, jaminan dana haji yang besarnya triliunan rupiah itu hanya sebesar Rp 2 miliar. Ia mengatakan, dana haji yang tersimpan di Sukuk pada 2009 mencapai Rp 2,7 triliun. Pada 2012 sudah mencapai Rp 33 triliun. “Dana sebesar itu aman karena dijamin oleh pemerintah,” tandasnya.

Mengenai tambahan kuota haji, Menteri Agama mengatakan sampai saat ini pemerintah kerajaan Arab Saudi belum mengabulkan permintaan RI sebanyak 30 ribu orang. “Kita minta tambahan 30 ribu, biasanya diberi tambahan kuota 10 ribu orang,” ucapnya.

Tahun ini, lanjutnya, Kemenag tetap berkomitmen memprioritaskan jemaah lanjut usia, terutama berusia 80 tahun ke atas. Hal ini dilakukan guna menekan daftar tunggu yang panjang bagi calon haji usia lanjut. Tentang mekanismenya, akan diatur sedemikian rupa.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada sejumlah pemda yang ikut memberikan sumbangan nyata bagi kelancaran pelaksanaan ibadah haji. Tetapi ia minta agar koordinasi tetap ditingkatkan dengan jajaran Kemenag, seperti untuk pelaksanaan transportasi di tanah air dan Arab Saudi. Jika pemda memberikan katering gratis maka hendaknya juga dikomunikasikan dengan petugas Kemenag.

Rakernas berlangsung 20-22 Juni 2012 ini diikuti seluruh pejabat eselon I dan II. kakanwil dan kakanmenag kabupaten/kota, serta pimpinan perguruan tinggi agama, hadir pula Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar MA dan Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, dengan mengangkat tema Meningkatkan Komitmen Kementerian Agama dalam Mewujudkan Tahun Kinerja dan Prestasi.

Pada Rakernas itu akan dibahas Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang organisasi dan tata kerja kementerian, juga membahas kebijakan penyelenggaraan ibadah haji, pengendalian program prioritas pendidikan Islam (BOS, beasiswa, rehabilitasi dan tunjangan), pokok-pokok RUU tentang Perguruan Tinggi. (ks)

Cek Kesehatan Tahap Awal

Diberitahukan kepada calon jamaah haji Kota Bekasi nomor porsi 10000.31829 s.d 1000.292278 mohon segera mendatangi Puskesmas setempat untuk cek kesehatan tahap I (pertama) guna mendapatkan pengantar ke RSUD Kota Bekasi dengan membawa data sebagai berikut :

1. KTP dan Foto Copy 2 lembar

2. Foto Copy Setoran Awal BPIH Bank  2  lembar

3. Photo background putih 70-80% tampak muka dengan ukuran;

    a. 3 x 4 = 2 lembar

    b. 4 x 6 = 2 lembar

Jemaah Haji 2012, Akan Memperoleh Menu Tambahan


Jakarta (Sinhat)—Satu terobosan kebijakan dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) terkait pelayanan haji tahun 2012. Peningkatan pelayanan katering ini, terkait rencana pemberian menu tambahan bagi jamaah haji.

Direktur Pelayanan Haji Kemenag Sri Ilham Lubis membenarkan adanya perbaikan pelayanan konsumsi bagi para jamaah haji tahun ini. Hal tersebut sebagai bagian dari upaya Kementerian Agama meningkatkan mutu pelayanan bagi jamaah.

”Kita terus membenani pelayanan haji. Ragam kebijakan dilakukan, termasuk memberikan menu tambahan bagi jamaah,” ujar Sri Ilham Lubis usai ditemui dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa (29/5).

Dijelaskan pejabat berkerudung dengan motif bunga itu, pemberian menu tambahan sangat dibutuhkan bagi jamaah. Selain untuk menjaga kesehatan dan kebutuhan gizi, juga memberikan tambahan energi bagi jamaah. Agar dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji di tanah suci.

Apa saja menu tambahan itu? Sri Ilham Lubis tak memberikan rician secara lugas. Dia hanya memastikan salah satu menu tambahan itu adalah pemberian roti bagi jamaah. Termasuk pula sajian minuman hangat.

”Pokoknya ada menu tambahan yang lebih baik. Salah satunya roti dan air teh,” tutur dia.

Menu tambahan roti itu, tegas dia bakal dinikmati para jamaah pada pagi hari. Menu roti tersebut tidak mengganggu menu sarapan yang memang juga tersedia. Jadi roti yang diberikan sebagai pelengkap menu sarapan pagi.

Menu tambahan tersebut, Sri Ilham memastikan tidak tersedia pada pelayanan catering haji tahun lalu. Menu itu menjadi kebijakan pelayanan katering tahun ini, yang diyakini dapat menambah kenyamanan bagi jamamah haji.

Ditanya soal menu tambahan yang berkaitan dengan biaya haji, Direktur Pelayanan Haji langsung memberikan tanggapan tegas. Dengan memastikan tidak ada biaya tambahan bagi ketersediaan menu tambahan jamaah haji.

”Jangan khawatir itu tidak ada biaya lagi. Semua itu murni peningkatan pelayanan haji,” jelasnya.

Lebih detil Sri Ilham Lubis mengungkapkan sampai saat ini tengah mempersiapkan materi kontrak dengan sejumlah perusahaan jasa katering yang terlibat dalam pelayanan haji. Selanjutnya penandatangan kontrak kerjasama tersebut, untuk dapat mengetahui hak dan kewajiban dari setiap perusahaan katering yang dilibatkan.

Selain itu pula persiapan yang terpenting adalah pengawas katering. Kementerian Agama melibatkan dua petugas pengawas katering pada setiap maktab yang ada. Pengawasan itulah yang secara langsung mengontrol menu, volume dan waktu pengiriman makanan.

”Penyajian katering itu sangat sensitif. Terlambat bisa basi masakan, terlalu cepat juga tidak enak. Jadi harus dikontrol sebaik mungkin,” kata dia.

Dia berharap pelayanan katering tahun ini bisa terus meningkat. Bukan hanya dari sisi kuantitas dan kecepatan pelayanan, tetapi juga kualitas pelayanan yang memadai. Terutama pada puncak musim haji yang kondisi tantangannya sangat berbeda.(rko)

Oleh Oleh Haji & Umrah

Pengunjung Blog