Informasi Haji Umrah dari Sumber Terpercaya


Rencana Jadwal Perjalanan dan Keberangkatan Jamaah Haji Indonesia 1445 H / 2024 M

Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1445 H / 2024 M. Jemaah Haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arab Saudi pada Minggu, 12 Mei 2024

Jemaah Umrah Dihimbau Patuhi Etika di Masjidil Haram dan Kurangi Keasyikan Berfoto-foto

Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Arab Saudi mengimbau jemaah umrah untuk sepenuhnya beribadah saat melakukan tawaf di Masjidil Haram

Bawa Anak ke Masjidil Haram, Pastikan Pakai Gelang Pelacak Anak agar Tidak Tersesat

Untuk menjamu dan menjamin kenyamanan beribadah para tamu-tamu Allah, Otoritas Masjidil Haram selalu berupaya menghadirkan berbagai layanan terbaiknya, termasuk bagi para jemaah yang datang beribadah dengan membawa anak-anak

Kemenkes Imbau Jamaah Haji Mulai Olahraga Ringan Jelang Keberangkatan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau untuk jamaah haji agar berolah raga ringan secara rutin jelang keberangkatannya ke tanah suci

Kemenag Ungkap Alasan Relokasi Tenda Jemaah Haji dari Mina Jadid

Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat mengatakan kebijakan relokasi penempatan jamaah Indonesia dari Mina Jadid ke wilayah Muaishim untuk memudahkan jamaah calon haji lanjut usia (lansia)

15 Cara Jaga Fisik dan Mental saat Puncak Haji di Armuzna


Rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) menjadi fase terberat dalam berhaji. Rangkaian ini juga yang menjadi pembeda antara ibadah haji dan umrah.

Tiga tempat ini sering disebut titik krusial dalam rangkaian kegiatan wajib haji, karena di tiga tempat ini seluruh energi fisik dan mental akan terkuras. Sehingga tidak jarang jemaah jatuh sakit atau bahkan wafat karena kelelahan usai atau saat sedang menjalankannya.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dr Muhammad Iqbal Arief membagikan 15 cara untuk para calon jemaah haji untuk menjaga mental dan ketahanan fisik saat menjalankan ibadah haji fase Armuzna.

1. Makan dengan teratur agar tubuh tetap fit dan bertenaga, sehingga tidak mudah sakit.

2. Untuk mengurangi bahaya dehidrasi, jemaah haji diusahakan meminum air secara teratur antara 200--300 CC, setiap jam.

"Jangan tunggu haus, saat Armuzna suhu diperkirakan akan semakin panas, hingga harus waspada akan kekurangan cairan atau bisa dehidrasi," ujar M Iqbal.

3. Kurangi kegiatan fisik yang tidak perlu sebelum melaksanakan ibadah Armuzna atau puncak haji pada 8 hingga 13 Zulhijah 1444 H.

"Kita harus menyimpan tenaga untuk kegiatan Armuzna ini," ujarnya.

4. Usahakan mengurangi aktivitas di luar tenda.

5. Jika harus keluar tenda gunakan alat pelindung diri, seperti payung, masker, kacamata dan sendal yang nyaman.

"Jangan lupa juga bawa botol air minum, termasuk jika antre di toilet," ujarnya.

6. Bawa obat-obatan pribadi dan konsumsi teratur sesuai anjuran dokter.

7. Konsultasikan kesehatan terlebih dahulu ke petugas kesehatan, khususnya yang berisiko tinggi sebelum berangkat ke Armuzna.

8. Selalu bawa dan konsumsi minuman oralit saat di Armuzna.

9. Saling peduli dan menjaga antar jemaah.

10. Tetap bersama dari berangkat hingga pulang.

11. Ketika di area Armuzna tidak naik ke tebing, bukit atau bebatuan, tidak berbaring di jalan atau kolong kendaraan yang terparkir.

12. Pilih rute melempar jumrah yang aman sesuai arahan petugas haji Indonesia.

13. Tidak memaksakan diri melempar jumrah jika kesehatan tidak memungkinkan.

14. Mengikuti waktu melempar jumrah yang ditetapkan.

15. Hati-hati menggunakan tangga berjalan atau eskalator di area Jamarat, karena jalan yang cukup curam. Angkat pakaian di atas mata kaki agar pakaian tidak terinjak atau terjepit eskalator.

sumber : himpuh.or.id

Catat, Jemaah Mulai Terbang ke Saudi 12 Mei 2024 dan Ini Rencana Perjalanan Hajinya


Tahap pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M selesai pada 5 April 2024. Jemaah sudah melakukan pelunasan sehingga 213.320 kuota haji reguler telah terpenuhi.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief pada 3 Januari 2024 telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1445 H. Jemaah Haji Indonesia akan diberangkatkan dalam dua gelombang.

Jemaah Haji gelombang pertama diberangkatkan dari Tanah Air menuju Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah mulai 12 s.d. 23 Mei 2024. Sementara, Jemaah Haji gelombang kedua akan diberangkatkan dari Tanah Air menuju King Abdul Azis International Airport (KAAIA) di Jeddah mulai 21 Mei s.d. 1 Juni 2024.

Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota haji. Selain itu, Indonesia juga mendapat tambahan sebesar 20.000 kuota. Sehingga, total kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 kuota Jemaah Haji reguler dan 27.680 kuota Jemaah Haji khusus.




Berikut rincian Rencana Perjalanan Haji 1445 H/2024 M:


3 Zulkaidah 1445 H (11 Mei 2024): Jemaah Haji masuk Asrama Haji


4 - 15 Zulkaidah 1445 H (12 - 23 Mei 2024): Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang I dari Indonesia ke Madinah


13 - 24 Zulkaidah 1445 H (21 Mei - 1 Juni 2024): Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang I dari Madinah ke Makkah


16 Zulkaidah - 4 Zulhijjah 1445 H (24 Mei - 10 Juni 2024): Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang II dari Indonesia ke Jeddah


4 Zulhijjah 1445 H (10 Juni 2024): Closing Date


8 Zulhijjah 1445 H (14 Juni 2024): Pemberangkatan Jemaah Haji dari Makkah ke Arafah


9 Zulhijjah 1445 H (15 Juni 2024): Wukuf di Arafah


10 Zulhijjah 1445 H (16 Juni 2024): Iduladha


11 - 13 Zulhijjah 1445 H (17 - 19 Juni 2024): Hari Tasyrik I, Tasyrik II (Nafar Awal), Tasyrik III (Nafar Tsani)


16 - 27 Zulhijjah 1445 H (22 Juni - 3 Juli 2024): Pemulangan Jemaah Haji Gelombang I dari Jeddah ke Indonesia


16 Zulhijjah 1445 H (22 Juni 2024): Awal Kedatangan Jemaah Haji Gelombang I di Indonesia


20 Zulhijjah 1445 - 7 Muharram 1446 H (26 Juni - 13 Juli 2024): Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang II dari Makkah ke Madinah


28 Zulhijjah 1445 - 15 Muharram 1446 H (4 - 21 Juli 2024): Pemulangan Jemaah Haji Gelombang II dari Madinah ke Indonesia


1 Muharram 1446 H (7 Juli 2024): Tahun Baru Hijriah


16 Muharram 1446 H (22 Juli 2024): Akhir kedatangan Jemaah Haji Gelombang II di Indonesia


sumber : haji.kemenag.go.id


Kuota 2024 Terbesar Sepanjang Sejarah Penyelenggaraan Ibadah Haji


Direktur Pelayanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab mengatakan, kuota jemaah Indonesia tahun ini adalah yang terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji. Jumlah totalnya mencapai 241.000 kuota haji.

“Tahun 2024, jumlah jamaah haji merupakan jumlah jamaah terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan haji di Indonesia," tegas Saiful Mujab saat memberikan arahan pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1445 H di asrama haji Pondok Gede, Jekarta, Minggu (24/3/2024).

Kuota Indonesia pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M sebesar 221.000 jemaah. Selain itu, Indonesia juga mendapat kuota tambahan sebesar 20.000 jemaah. Sebanyak 10.000 kuota tambahan diperuntukan bagi jemaah haji reguler, sementara 10.000 lainnya untuk jemaah haji khusus. Sehingga total jamaah haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 orang, terdiri atas 213.320 jamaah dan 27.680 jamaah haji khusus.

Jemaah haji reguler, lanjut Saiful, akan dibagi dalam 554 Kloter (kelompok terbang). Mereka akan diberangkatkan dari 13 Bandara yang berasal dari 14 Embarkasi. Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024.

"Kami berupaya melakukan yang terbaik untuk melayani tamu Allah, terlebih melayani jamaah lanjut usia," tandas Saiful.

sumber : www.haji.kemenag.go.id

Kemenag Ungkap Alasan Relokasi Tenda Jemaah Haji dari Mina Jadid


Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat mengatakan kebijakan relokasi penempatan jamaah Indonesia dari Mina Jadid ke wilayah Muaishim untuk memudahkan jamaah calon haji lanjut usia (lansia).

"Tahun 2024 penempatan jamaah haji Indonesia yang sebelumnya di Mina Jadid, untuk musim haji ini direlokasi ke wilayah Muaishim," ujar Arsad di Jakarta, Rabu.

Jamaah calon haji Indonesia biasanya ditempatkan di Mina Jadid. Perubahan ini, kata Arsad, sebagai upaya menambah kenyamanan jamaah Indonesia dalam beribadah agar tidak terlalu jauh dengan Jamarat.

Perubahan itu juga didasarkan pada masukkan dari masyarakat terkait pelaksanaan ibadah di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). "Sehingga Kemenag menyiapkan skema penempatan jamaah di Mina," ujarnya.

Haji 2024 masih mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Seluruh petugas diminta siap dan siaga dalam memberi layanan terbaik kepada jamaah, sejak dari keberangkatan ke Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air.

"Para petugas diharapkan nantinya bekerja dengan baik dan profesional, harus membantu jamaah dengan tuntas dan harus selalu siap melaksanakan komitmen petugas," katanya.

Sebelumnya Arsad Hidayat meminta petugas haji menggunakan seragam selama bertugas baik saat berada di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi serta siap sedia selama 24 jam.

"Seragam adalah jati diri petugas haji. Sebagai pembentuk prilaku dan sikap ketika berhadapan dengan jamaah. Seragam juga akan memudahkan jemaah meminta bantuan terutama yang tersesat," ujarnya.

Arsyad mengatakan tugas petugas haji tidaklah mudah. Mereka memikul beban dalam mewujudkan kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji.

Menurutnya, petugas adalah orang pertama yang akan dicari jamaah ketika mereka menemukan permasalahan. Hal ini juga akan menunjukkan eksistensi petugas selama berada di Tanah Suci.

Selain itu Kemenag juga memastikan akan ada peningkatan layanan bagi jemaah saat berada di pemondokan jemmaah di tenda Mina. Ini seperti Tenda jemaah haji di Mina kini dilengkapi dengan tempat penyimpanan air cadangan. Ini disiapkan pihak Saudi untuk mengantisipasi jika ada keterlambatan pasokan air saat puncak haji.

sumber : www.himpuh. or.id

Kemenkes Imbau Jamaah Haji Mulai Olahraga Ringan Jelang Keberangkatan


JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau untuk jamaah haji agar berolah raga ringan secara rutin jelang keberangkatannya ke tanah suci.

"Menerapkan pola hidup yang sehat. Tiap pagi jalan atau pokoknya setiap hari lah kalau bisa usahakan rutin olahraga ringan," ujar Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo mengutip Antara.

Liliek mengatakan ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan ketahanan fisik. Fisik para peserta calon haji akan diuji utamanya saat memasuki puncak haji hingga setelahnya.

Maka dari itu, ia mendorong agar jelang keberangkatan ke Arab Saudi untuk menjaga kebugaran dengan berolahraga ringan minimal 30 menit setiap hari.

Apabila biasanya beraktivitas jarak dekat selalu menggunakan kendaraan, maka sudah seharusnya dilakukan lewat jalan kaki atau bersepeda.

"Tapi jangan sampai kelelahan," kata dia.

Selain itu, asupan makanan pun perlu diperhatikan. Jamaah harus memakan makanan bergizi tinggi dan nutrisi cukup. Kurangi atau hindari makan makanan yang manis dan asin, apalagi untuk Lansia.

"Kalau bisa konsumsi juga dijaga supaya mereka juga tidak berlebihan dan tidak timbul lagi penyakitnya dan istirahat cukup," kata dia.

Di sisi lain, kata dia, Kemenkes juga terus mematangkan kesiapan pemberangkatan jamaah haji. Salah satunya terus memastikan fasilitas di asrama haji sudah bisa digunakan.

Pemeriksaan dilakukan secara berkala sejak enam bulan sebelum pemberangkatan hingga jelang kedatangan jamaah calon haji ke asrama haji.

sumber : www.voi.id

Bawa Anak ke Masjidil Haram, Pastikan Pakai Gelang Pelacak Anak agar Tidak Tersesat


Untuk menjamu dan menjamin kenyamanan beribadah para tamu-tamu Allah, Otoritas Masjidil Haram selalu berupaya menghadirkan berbagai layanan terbaiknya, termasuk bagi para jemaah yang datang beribadah dengan membawa anak-anak. 

Pada tahun lalu, Otoritas Masjidil Haram memperkenalkan gelang pelacak anak, yang dicetak menggunakan perangkat khusus dan dilengkapi dengan beberapa fitur pelacakan. Gelang ini dibagikan secara gratis kepada jamaah anak-anak untuk menghindari tersesat di Masjidil Haram.

Di Bulan Suci Ramadhan tahun ini, seiring dengan memuncaknya jemaah umrah yang memadati Masjidil Haram, Otoritas mengalokasikan tiga mesin cetak gelang pelacak anak tambahan. Mesin ini tersebar di pintu utama masjid.

Kantor berita Saudi, SPA, melaporkan, Kamis (21/3/2024), otoritas menempatkan mesin ini di pintu masuk King Abdulaziz, King Fadh, dan jembatan Ajyad.

Pengadaan gelang pelacak anak ini bertujuan untuk memudahkan proses pencarian anak-anak jika mereka hilang saat umrah atau salat. Inisiatif ini juga dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan bagi keluarga jemaah. Gelang ini berfungsi sebagai tanda pengenal seperti KTP (untuk orang dewasa).

Gelang pelacak anak berisi informasi kontak yang memudahkan petugas masjid untuk membantu proses pencarian dan mempertemukan anak dengan keluarganya dengan cepat.

Pemerintah Arab Saudi meluncurkan sejumlah inisiatif di Masjidil Haram untuk memfasilitasi jemaah dan mengurangi kepadatan selama puncak musim umrah yang berlangsung pada Ramadan ini.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan beberapa waktu lalu, Saudi membatasi area tawaf lantai dasar diperuntukkan bagi jemaah umrah selama Ramadan. Pengunjung lain bisa mengakses area lantai atas.

Pihak berwenang juga mengatur pintu masuk dan keluar bagi jemaah umrah. Jemaah bisa masuk melewati Gerbang King Abdulaziz, Gerbang King Fahd, Gerbang Umrah dan Gerbang Al-Salam, serta pintu khusus di lantai dasar.

Selain itu, pintu keluar juga sudah disiapkan demi kelancaran pergerakan di dalam lingkungan masjid, termasuk penyeberangan samping, tangga, dan pintu khusus dalam keadaan darurat.

Komisi Kerajaan Arab Saudi untuk Kota Makkah dan Tempat Suci juga meminta jemaah untuk salat di masjid-masjid lain untuk mengurangi kepadatan jemaah di Masjidil Haram, lapor Saudi Gazette baru-baru ini.

"Pahala yang besar untuk menunaikan salat dapat diperoleh di semua masjid di seluruh wilayah dalam batas-batas Masjidil Haram," demikian pernyataannya mengingatkan keutamaan salat di masjid lain yang masih dalam batas Masjidil Haram.

Masjidil Haram merupakan sebuah masjid di Makkah yang menjadi tujuan utama umat Islam ketika melakukan ibadah haji ataupun umrah. Masjid ini sangat istimewa bagi umat Islam karena di dalamnya terdapat Ka'bah yang menjadi arah kiblat dalam beribadah salat.

Masjid terbesar di dunia ini selalu ramai jemaah dari berbagai negara. Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq Al-Rabiah saat memberikan sambutan dalam Konferensi dan Pameran Layanan Haji dan Umrah tahunan ke-3 di Jeddah Superdome, Senin (8/1/2024), lalu menyebut 2023 menjadi rekor umrah melampaui lonjakan pada 2019 lalu.

"Sebelumnya, jumlah jemaah umrah dari luar Kerajaan terbesar terjadi pada tahun 2019, diperkirakan mencapai 8,55 juta dan tahun ini jumlahnya melonjak menjadi 13,55 juta, berkat fasilitas dan regulasi yang rumit yang dilakukan oleh Pemerintah Saudi. Angka ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah jemaah umrah luar negeri," ujarnya, dikutip dari Saudi Gazette.

sumber : www.himpuh.or.id

Oleh Oleh Haji & Umrah

Pengunjung Blog